Photo Slide Koor Ama HKBP Pejuang :

Senin, 06 April 2009

Passion of Christ

Oleh : Efrael Sitohang (Tenor 1)

Tiga malam menjelang Jumat Agung (tanggal 10 April 2009) yaitu senin, selasa dan kamis malam, diadakan partangiangan (kebaktian) passion di gereja kami HKBP Pejuang. Selama ini saya pribadi kurang atau mungkin tidak ambil pusing dengan arti dari "partangiangan" ini. Ya pokoknya partangiangan passion lah, sudah itunya namanya dikasi/diatur dari kantor pusat HKBP di Pearaja Tarutung, begitulah tanggapan saya selama ini.

Kira2 enam (6) tahun yang lalu Mel Gibson membuat sebuah film berjudul "Passion of Christ", sebuah film yang sangat "sadistis", menggambarkan penderitaan Tuhan Yesus Kristus sebelum, menjelang dan saat disalibkan di bukit tengkorak "GOLGATA". Banyak media koran dan majalah tanah air yang mengulas film ini. Dalam salah satu ulasan sebuah majalah terkenal, saya lupa namanya, diungkapkan bahwa sang sutradara film ini Mel Gibson bersama timnya melakukan studi yang cukup lama dan panjang langsung kepada sumber dan daerah asal cerita alkitab Tanah Israel. Mel Gibson ingin mebuat sebuah Filem yang menggambarkan secara nyata/mendekati 99% bagaimana penderitaan yang dialami Tuhan Yesus Kristus saat itu. Bagaimana model cambuk berduri yang dihantamkan tentara romawi ke punggung Yesus Kristus, yang mencabik-cabik kulit dan daging punggung Yesus Kristus saat cambuk itu ditarik. Dalam ulasan majalah itu juga diceritakan bahwa cambuk itu benar2 kuat. Jika dicambukkan ke atas papan/kayu, duri-duri dari cambuk itu akan menempel/menancap pada kayu/papan tersebut. Dan saat cambuk itu ditarik, maka pada duri2-nya akan ikut menempel cabikan kayu2 bekas tempat menempelya duri2 cambuk itu. Dengan gamblang dan benar2 mendekati 99% seperti cambuk yang dipakai oleh tentara romawi saat itu.

Itu baru cerita mengenai cambuk, belum lagi tentang siksaan demi siksaan yang dialami dan diterima oleh Yesus Kristus saat menyusuri "Jalan Sengsara" (Via Dolorosa)", Dia dipukul, ditinju, ditendang, dipentung, diludahi, bukan oleh satu orang, tapi banyak orang saat itu. Benar2 sakit dan menderita. Semua itu ditanggunggnya hanya untuk menebus dosa kita manusia ciptaan-Nya yang dicintai-Nya. Film ini benar dapat men-fisualisasikan dengan nyata tentang penderitaan Kristus Tuhan.

Terus terang, oleh film ini saya dimelekkan, tentang makna partangian passion itu, tentang ayat dalam Bibel yang mencertiakan tentang penderitaan dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Begitu besar pengorbanan Tuhan Yesus Kristus, bagiku dan bagi seluruh umat manusia. Begitu sakit; begitu perih luka2 ditubuh-Nya, wajah-Nya, kaki-Nya, Kepala-Nya; habis dara-Nya tertumpah untuk menebus aku si pendosa besar ini.

Terima kasih Tuhan untuk karya Pengorbanan-Mu. Terima kasih juga untuk orang dan karya2 seni mereka, yang Engkau pakai untuk membuat aku memahami begitu besar pengorbananmu untuk menebus aku dari belenggu dosaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lampu warna-warni di altar gereja kami, cukup menarik. Artikel sbg ilustrasi sederhana tentang bgmana jd panodang. Rasanya memang susah menjadi "panondang" itu. Tp tetap hrs dicoba dan diusahakan. Dengan pertolongan Tuhan tentunya. Supaya hidup bermakna.