Photo Slide Koor Ama HKBP Pejuang :

Senin, 26 Januari 2009

Tribute to Mama

Mom's are special, they bring you love, They are kind and sweet, They smell like flowers oh so sweet. Sajak/Puisi ini tertulis pada halaman belakang buku acara kebaktian ucapan syukur ulang tahun ke 78 tahun ibu mertua St. J. Sitorus (anggota suara Tenor 1 koor ama HKBP Pejuang). Sederhana namun sungguh dalam maknanya. Dan makna cinta kasih ibu yang besar/spesial dan manis itu berhasil digambarkan oleh keluarga besar (keturunan) ibu mertua St. J. Sitorus dalam acara itu.
Sabtu tanggal 24 Januari 2009 pukul 17.00 WIB bertempat di Gereja HKBP Warakas Jl. Warakas 4 Gang 9, Koor Ama HKBP Pejuang hadir dalam acara itu sebagai undangan St. J. Sitorus untuk menyanyikan lagu pujian koor dalam acara kebaktian. Mulanya ada penilaian yang sinis dari moderator "Ama Koor HKBP Pejuang.blogspot.com" tentang acara ini, "terlalu berlebihan dan menghambur-hamburkan uang, pake ngundang orang2 dari jauh segala" pikirnya dalam hati. Namun segala penilaian itu luluh seketika saat ditampilkannya operete singkat Tribute to Mama oleh Anak2 dan Putri2 (3 anak dan 5 putri) Ibu Mertua St. J. Sitorus, berganti dengan rasa kagum dan inspirasi yang sangat mendalam. Betapa beruntungnya mereka telah memberikan persembahan (tribute) yang sangat indah dan bermakana pada ibu mereka di hari ulang tahunnya. Dan betapa beruntungnya Ibu Mertua St. J. Sitorus memliki keturunan yang kompak dan sangat besar cintanya kepada orangtuanya.
Inspirasi dari operete Tribute to Mama mendorong anggota koor ama HKBP Pejuang yang senior menyampaikan pesan kepada anggota2 yang masih Junior. "Patut kalian tiru yang demikian, mumpung orang tua kalian masih hidup dan sehat, berikan yang terbaik sebagai ujud cinta kasih kalian, karena waktu mereka hiduplah berguna segala curahan cinta kasih kita kepada orangtua" kata mereka.
Hidup adalah cinta, Hidup adalah kasih. Demikian kalimat pembuka yang diucapkan Putra Bungsu (sang direktor/sutradara/kreator acara) Ibu mertua St. J. Sitorus.

Rasa salut dan appresiasi yang sangat mendalam terhadap acara ini juga ditunjukkan dan disampaikan oleh Pdt. Simanungkalit saat menyampaikan renungannya. "Nikmat hidup bukan karena uang atau harta, tetapi bila aku bisa melihat anak-anak ku rukun dan damai (kompak)". Demikian sepenggal ucapan yang disampaikannya kepada Ibu Mertua St. J. Sitorus agar si Ibu bisa berbahagia mempunyai keturunan yang kompak dan cinta kepadanya. "Ucapkanlah syukur kepada Tuhan bukan karena harta dan uang yang ada padamu, tetapi karena hingga detik ini Tuhan masih memberi nafas kehidupan buatmu".

2 komentar:

  1. Seperti tertulis dalam titah ke 5 / patik pa-5-hon : Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umur mu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu.
    Menghormati orang Tua justru harus dilakukan disaat mereke masih ada di tengah2 kita. Saat mereka masih hidup diantara kita. Menghormati orang tua setelah mereka meninggal nilainya "NOL" besar. Selamat Buat keluarga Mertua St. J.Sitorus atas acara yang mereka selenggarakan. dan Selamat Ulang Tahun Ke-78 buat Ibu Mertuanya yang berbahagia!!!

    BalasHapus
  2. Sio Mama e... mama su lihat.. kurus lawang e
    Beta balong balas mama... mama pung cape.. sio dolo e
    Sio Tete manis e..e.. Jaga Beta pung mama e...

    Lagu ini kembali terngiang dalam sanubariku saat menyaksikan acara itu (tribute to mama)...
    Besar keinginan untuk bisa mempersembahkan cinta yang terbaik buat Mama... dan semoga Tuhan memampukanku melaksanakan niat itu

    Horas...

    Efrael Sitohang

    BalasHapus

Lampu warna-warni di altar gereja kami, cukup menarik. Artikel sbg ilustrasi sederhana tentang bgmana jd panodang. Rasanya memang susah menjadi "panondang" itu. Tp tetap hrs dicoba dan diusahakan. Dengan pertolongan Tuhan tentunya. Supaya hidup bermakna.